Thermal Cracking Process ( Proses Perengkahan Termal) Proses perengkahan thermal (thermal Cracking) adalah suatu proses pemecahan rantai hydrocarbon dari senyawa rantai panjang menjadi hydrocarbon dengan rantai yang lebih kecil melalui bantuan panas. Suatu proses perengkahan thermal bertujuan untuk mendapatkan fraksi minyak bumi dengan boiling range yang lebih rendah dari feed (umpannya). Dalam proses ini dihasilkan: gas, gasoline (naphtha), gas oil (diesel), residue atau coke. Feednya dapat berupa gas oil atau residue.
Setelah mengalami pemanasan awal dan ditampung dalam akumulator, proses pemanasan selanjutnya dilakukan dalam suatu furnace (dapur) sampai mencapai temperatur rengkahnya. Keluar dari furnace, minyak yang sudah pada suhu rengkah tadi dimasukkan dalam suatu soaker, yaitu suatu alat berbentuk drum tegak yang berguna untuk memperpanjang reaksi perengkahan yang terjadi. Selanjutnya hasil perengkahan dimasukkan kedalam suatu menara / kolom pemisah (fractionator) dimana berikutnya akan dipisahkan masing-masing fraksi yang dikehendaki. Ada juga bagian yang dikembalikan lagi untuk direngkah lebih lanjut yang disebut recycle stock. Selain menghasilkan produk BBM (bahan bakar minyak) dan gas, dalam proses perengkahan thermal juga dihasilkan cokes. Cokes yang diharapkan hanya terbentuk di dalam chamber (coke drum) dapat pula terbentuk di dinding tubes heater/furnace dan transfer line (pipa transfer). Cokes tersebut terbentuk sedikit demi sedikit dan pada akhirnya akan terakumulasi. Jika akumulasi sudah dianggap mengganggu jalannya operasi, maka unit perengkahan thermal tersebut harus dihentikan untuk proses penghilangan akumulasi cokes atau SAD (Steam Air Decoking). Untuk memperkirakan apakah akumulasi cokes sudah berlebihan dan mengganggu operasi atau belum biasanya dilihat dari tanda-tanda sbb :
- Penurunan tekanan antara inlet dan outlet furnace sampai tingkat maksimum tertentu.
- Tekanan soaker/reaction chamber yang makin tinggi sampai tingkat maksimum tertentu.
- Temperatur tube metal (tube skin) makin naik.
- Mencuci atau menahan residue yang akan ikut keatas bersama uap.
- Residue tidak terlalu melekat dengan coke terutama sepanjang dinding chamber.
- Charge stock properties
- Cracking temperature
- Residence time
- Untuk mendinginkan uap hydrocarbon yang datang dari coke chamber ke fractionator untuk mencegah terbentuknya coke didalamnya dan sekaligus untuk mengkondensasikan sebagian heavy oil yang akan di-recycle.
- Adanya lighter material didalam vacuum residue feed sudah dapat stripped out.
- Untuk preheating feed.
- Pembuatan electrode untuk digunakan dalam electrical furnace dalam pabrik Titanium oxide, baja.
- Pembuatan anode untuk cell electrolytic dipabrik alumina.
- Digunakan sebagai sumber carbon didalam pembuatan elemen phosphor, calcium carbide, silica carbide.
- Pembuatan graphite.
- Temperatur outlet heater
- Tekanan fractionating tower
- Temperatur uap ex coke drum yang masuk fractionator
- Free carbon content dalam feed.
- “How to predict coker yield”; Castiglioni,B.P.; Hydrocarbon Processing, September 1983.
- UOP Operating Manual , “Delayed Coking Unit”
0 comments:
Posting Komentar