Minyak kelapa sawit sangat berpotensi sebagai bahan baku biodiesel. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil CPO terbesar dunia, oleh karena itu mempunyai peluang untuk menghasilkan bahan bakar biodiesel. Tujuan utama adalah bagaimana dapat memanfaatkan sumber yang melimpah di Indonesia menjadi lebih bermanfaat. Jika hal ini dilaksanakan, maka selain dapat mengendalikan produksi sawit di saat panen besar, keuntunggan lainnya adalah dapat mengurangi impor minyak diesel yang menyita cadangan devisa negara.
Peningkatan produksi TBS dan CPO tiap tahunnya tidak diikuti oleh peningkatan ekspor yang berarti, hal yang sama juga terjadi untuk ekspor Olein (minyak goreng) dan Palm Stearin. Hal tersebut membuat Indonesia mengalami masalah baru ditengah limpahan kekayaan sendiri, sehingga harus dicari alternatif pengolahan produk CPO tersebut.
CPO off grade adalah CPO yang memiliki bilangan asam lebih besar dari 5%. CPO off grade dapat di peroleh dari unit pengolahan sederhana tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang antara lain berada di Banten dan Lampung. Di daerah ini kekurangan pabrik kelapa sawit (PKS) sehingga masyarakat mengolah tandan buah segar secara sederhana menjadi CPO. Hasil dari pengolahan sederhana tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ini menghasilkan kadar FFA lebih dari 20%, sehingga harga jualnya akan lebih rendah jika di bandingkan dengan harga jual CPO standar yaitu 60% harga CPO standar. Harga jual kelapa sawit dan CPO dapat tiba-tiba tidak terkendali, ketika panen berlimpah harga sawit menjadi rendah, sehingga yang sering dirugikan adalah petani karena harus tetap menanggung beban operasional perkebunan sawit mereka. Dengan memiliki pabrik-pabrik biodiesel, maka akan lebih mudah untuk mengendalikan produksi CPO, dalam arti jika produksi CPO berlebih dan harga di pasar internasional kurang baik maka seluruh hasil buah sawit dalam bentuk CPO dapat dikonversi menjadi biodiesel sehingga volume dan harga ekspor CPO dapat dikendalikan dan biodieselnya dapat memasok kebutuhan bahan bakar diesel dalam negeri, yang berarti menurunkan beban devisa untuk impor. Dan jika pengembangan pembuatan biodiesel dimulai dari sekarang tidak mustahil sekitar tahun 2020 ketika diperkirakan Indonesia telah menjadi negara penghasil CPO dan olein terbesar di dunia dan juga pengekspor bahan bakar biodiesel dunia.
Gambar 1. Biodiesel dari CPO
Produksi dan penggunaan BBM alternatif harus segera direalisasikan untuk menutupi kekurangan terhadap kebutuhan BBM fosil yang semakin meningkat. Biodiesel memiliki beberapa kelebihan dibanding bahan bakar diesel petroleum. Kelebihan tersebut antara lain :
1. Merupakan bahan bakar yang tidak beracun dan dapat dibiodegradasi
2. Mempunyai bilangan setana yang tinggi.
3. Mengurangi emisi karbon monoksida, hidrokarbon dan NOx.
4. Terdapat dalam fase cair.
Gambar 2. Flow diagram pembuatan biodiesel
0 comments:
Posting Komentar